DaftarAplikasi Untuk Editing Film. Dasar dasar proses tahapam editing video atau film merupakan sebuah proses kegiatan yang dikerjakan oleh seorang Editor, yaitu memangkas, meramu,memadukan gambar-gambar sehingga menjadikan sebuah cerita yang lengkap dan dapat dipahami. Pada saat ini sudah banyak software -software editing video yang berputar
Apa itu introduksi? introduksi adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian introduksi adalah Kamus Definisi Bahasa Indonesia KBBI ? introduksi 1 perbuatan memperkenalkan atau melancar-kan untuk pertama kali; 2 bagian karangan yang menyatakan pendahuluan; 3 Mus bagian awal sajian musik sebelum penyanyi mulai menyanyikan lagu Definisi ? introduksi kb, bagian karangan yang menyatakan pendahuluan; tindakan melancarkan untuk pertama kali. semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “introduksi” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata introduksi artinya apaan sih? apa maksud perkataan introduksi apa terjemahan dalam bahasa Indonesia

yangsempurna, berbahagia, tidak dapat dicemari, dan tidak berkesudahan. A. Aspek Waktu Kehidupan yang tidak akan berakhir itu sudah dimulai sekarang. Kita akan menerima hidup yang kekal pada penghakiman terakhir. B. Kualitas Kualitas kunci dari hidup kekal adalah bahwa kita akan hidup selamanya dalam berkat-berkat Allah. C. Lokasi

W. EgaMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya27 Mei 2022 0225Jawaban terverifikasiJawabannya adalah pengenalan tokoh. Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa sehingga menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga mencapai klimaks dan akhir cerita. Banyak cara untuk menyusun alur cerita. Pengenalan tokoh adalah sebuah proses pada orang yang berkenalan secara langsung atau tidak langsung pada suatu cerita dalam sebuah cerpen. Jadi, jawabannya adalah pengenalan tokoh.
DalamSimposium yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir Toyib Hadiwijaya itu telah diputuskan bahwa yang dimaksud dengan ilmu Mekanisasi Pertanian adalah ilmu yang mempelajari penguasaan dan pemanfaatan bahan dan tenaga alam untuk mengembangkan daya kerja manusia dalam bidang pertanian, demi untuk kesejahteraan umat manusia.
Unsur-Unsur Intrinsik Drama Drama dibangun atas beberapa unsur intrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun sebuah karya sastra yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik yang dimaksud sebagai berikut. 1. Tema Tema merupakan sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema sebuah drama terdapat dalam setiap satuan peristiwa cerita. Oleh karena itu, untuk menemukan tema drama, kamu harus membaca atau menonton secara keseluruhan drama tersebut. Contoh Kamu menonton pementasan drama yang mengisahkan perjuangan seseorang untuk menikah dengan orang yang disayangi. Misalnya, drama Romeo dan Juliet. Tema drama tersebut percintaan. 2. Amanat Amanat tersirat dalam tema. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Biasanya amanat berupa pandangan atau pendapat pengarang tentang sikap menghadapi masalah tertentu. Contoh Drama Romeo dan Juliet mengisahkan perjuangan Romeo untuk bersatu dengan Juliet walaupun pada akhirnya mereka harus mati demi cinta. Berdasarkan kisah tersebut amanat Romeo dan Juliet adalah manusia dapat merencanakan segala sesuatu dengan cermat dan teliti. Namun, Tuhan jugalah yang menentukan keputusannya. Manusia tidak dapat melawan keputusan Tuhan. 3. Tokoh dan penokohan Dalam drama terdapat tokoh atau para pelaku. Para pelaku drama digambarkan perwatakannya masing-masing oleh pengarang. Perwatakan tokoh tercermin melalui dialog dalam drama. 4. Latar atau setting Selain digambarkan tokoh cerita, dalam drama juga digambarkan tempat, waktu, dan suasana peristiwa terjadi. Keterangan atau rujukan tempat, waktu, dan suasana peristiwa yang terjadi disebut latar. Latar dapat diketahui melalui kostum, dekorasi, atau tata lampu dalam pementasan drama. Catatan tentang latar biasanya sudah diletakkan di bawah judul atau di atas dialog dalam naskah drama. Contoh Panggung menggambarkan beberapa bangku reyot, tua, dan berdebu. Lampu dinyalakan dengan redup. Ini berarti latar drama ada di ruang tamu keluarga miskin saat sore hari. 5. Alur atau plot Alur adalah rangkaian peristiwa yang menjalin sebuah cerita. Ada bermacam-macam jenis alur, antara lain alur maju, alur mundur, dan alur gabungan. Alur juga memiliki tahapan-tahapan seperti berikut ini. a. Pengenalan atau eksposisi. Tahapan ini disebut juga introduksi. Pada tahapan ini diperkenalkan tokoh, terutama tokoh utama sebagai langkah awal untuk mengungkapkan masalah dalam cerita. Contoh Tahap pelukisan awal drama Romeo dan Juliet adalah saat perkenalan Romeo dan Juliet di pesta Juliet. Pembaca mulai mengenal siapa Romeo, siapa Juliet, dan bagaimana watak mereka. b. Konflik atau pertentangan. Pada tahap ini pelaku mulai terlibat konflik atau permasalahan. Contoh . . . . Romeo Kalau kau tak suka aku seorang Montague, maka kukatakan tidak terhadap nama itu. Juliet Bagaimana bisa kau sampai ke sini untuk keperluan apa? Pagar tembok itu tinggi dan susah sekali dipanjat. Dengarkan, kalau kau akan mati jika ada anggota keluargaku melihatmu di sini. Romeo Sayap cinta menerbangkanku ke atas tembok ini. Dan tebing batu tak sanggup menghambat gejolak cinta ini. Gejolaknya memungkinkan semuanya terjadi. Dengan cinta, aku tak takut dengan keluargamu. Juliet Jika ketahuan, Romeo, kau akan dibunuh. Romeo Pandangan matamu lebih berbahaya dari 20 mata pedang mereka. Asal kauterima aku dengan tulus hati, aku akan kebal dari tusukan pedang mereka. . . . . Dikutip dari Romeo dan Juliet, William Shakespeare, Hyena, Jakarta, 2000 Dari dialog tersebut diketahui konflik awal adalah kisah cinta Romeo dan Juliet yang ditentang oleh keluarga mereka. c. Klimaks. Tahap ini merupakan puncak cerita atau ketegangan. Contoh Pada drama Romeo dan Juliet konflik mulai memuncak ketika Pendeta Lorenso menikahkan Romeo dan Juliet. Kemudian, Romeo dibuang ke daerah pembuangan dan Juliet dibius agar terlihat seperti orang mati. Namun, Romeo mengira Juliet benar- benar mati dan Romeo bunuh diri dengan meminum racun di hadapan Juliet. d. Peleraian. Pada tahap ini permasalahan mengalami proses penyelesaian. Contoh Kematian Juliet merupakan penyelesaian cerita. Juliet tidak pulang ke keluarganya dan menunggu perkawinan berikutnya atau masuk biara, tetapi memilih meninggal dalam pelukan orang yang dicintainya. e. Penyelesaian. Pada bagian ini permasalahan selesai. Contoh Dalam drama Romeo dan Juliet, Pendeta Lorenso dan keluarga Capulet bertemu. Mereka menyadari kesalahannya. Keluarga Motague juga datang ke kubur itu dan menyatakan bahwa kesombongan keluarga selama ini tidak baik dan merugikan generasi muda. Dalam tahap ini konflik sudah tidak ada lagi. Urutan tahapan-tahapan itu biasa digunakan dalam alur maju. Sementara itu, untuk jenis alur yang lain bisa dimulai dengan klimaks, pengenalan, penyelesaian atau menggunakan tahapan-tahapan yang lain, tergantung pada jenis plot yang dikehendaki pengarang. 6. Dialog Drama merupakan bentuk cerita konflik sikap dan sifat manusia dalam bentuk dialog, yang dipentaskan dengan gerak dan akting di hadapan penonton. Bacalah naskah drama di bawah ini! Bengkel Pak Mamat Para Pelaku 1. Dadang 2. Pak Mamat 3. Bu Mamat 4. Hasan Siang itu panas matahari sangat terik. Dadang menuju bengkel Pak Mamat. Tampak Pak Mamat sedang memperbaiki motor pelanggannya. Begitu juga dengan Hasan, anak Pak Mamat. Ia sibuk memperbaiki motor langganannya. Dadang Sibuk ya, Pak? Pak Mamat Eh, kamu Dang. Baru pulang sekolah ya. Dadang Iya, Pak. Dadang menjawab pertanyaan Pak Mamat dengan wajah lesu Pak Mamat Kok tampak sedih begitu? Ada apa, Dang? Dadang Nggak ada, Pak. Sebenarnya saya . . . . Hasan Ada apa sih, Dang? Kamu ini bikin orang penasaran saja. Rahasia, ya? Dadang Nggak, Bang. Cuma saya takut mau ngomong. Takut nanti Pak Mamat marah. Pak Mamat Ada apa sih, Dang? Biasanyakamu ke sini menghibur Pak Mamat dengan cerita-ceritamu yang lucu dan konyol. Sekarang kok serius begitu. Dadang Begini, Pak. Di sekolah Dadang akan diadakan karyawisata ke Pulau Bali. Tapi, Dadang nggak boleh ikut sama emak karena emak nggak punya uang. Padahal, setiap siswa harus membuat laporan seusai karyawisata itu. Kalau Dadang nggak ikut karyawisata, bagaimana membuat laporannya. Dadang ingin cari kerja, biar bisa bayar biaya karyawisata. Hasan Kamu ini mau kerja apa, Dang? Oh, iya kamu kan pintar cerita. Bagaimana kalau kamu jual jamu pegel linu saja? Ha . . . ha . . . Pak Mamat Cukup Hasan. Jangan meledek begitu! Pak Mamat mengingatkan Hasan. Hasan pun diam sambil senyum-senyum sendiri Bu Mamat Datang ke bengkel sambil membawa makan siang untuk suami dan anaknya. Bu Mamat melihat kejadian saat Pak Mamat membentak Hasan Ada apa sih, Pak? Dari jauh kok kedengaran ribut sekali. Eh, Dadang ada di sini. Baru pulang sekolah, ya? Dadang Ya, Bu. Pak Mamat Begini lo Bu. Dadang ini ’kan bilang sama saya kalau dia ingin cari kerja. Dia butuh uang untuk ikut karyawisata ke Bali. Bu Mamat Oh. Tapi, kamu ’kan harus sekolah Dang.
Berikutini yang dimaksud dengan reasing action dalam Alur adalah - 13351701 Abdistyo66 Abdistyo66 22.11.2017 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab Berikut ini yang dimaksud dengan reasing action dalam Alur adalah A. Kesimpulan cerita B. Penurunan klimaks bahan utama konstruksi pembuatan jembatan pada zaman modern adalah menggunakan

Alur Adalah Sangkutan Hal yang Menggerakkan, Kenali Jenis & Unsurnya Ilustrasi cerita. © Yu - Alur adalah pertautan cerita berpangkal sebuah muslihat, film, atau drama. Alur menjadi pemandu ceritanya dan cara melebarkan imajinasi nan disajikan. Melewati lika-liku kejutan dalam alur kisahan, menjadi maslahat terbesar dari film atau sandiwara radio. Banyak yang memanggil galur adalah plot kisah. Meski begitu, tak adv minim pula yang melepaskan plot dengan alur. Karena tak cak semau kisah dan dialog yang dicantumkan dalam silsilah. Terdapat berantai dalam alur nan merumuskan jalannya kisahan, baik alur maju, kilas erot ataupun gabungan keduanya. Penyebutan sebuah karya, baik nan berbasis fiksi alias nonfiksi. Untaian naratif yang dialami oleh setiap karakter atau koleksi karakter privat sebuah karya fiksi. Galur akan membuat para penikmat cerita, turut terbawa suasana memahami perjalanan emosi yang tertuang. Memaklumi silsilah yakni kontak peristiwa nan menggerakkan ini, menjadi bermakna. Terutama bagi pelajar, atau Dia yang berkutat di tiang penghidupan seni. Imajinasi dan melimpahkan emosi dengan susunan nan beres, akan menciptakan sebuah karya yang sani. Berikut pendalaman mengenai silsilah yaitu hal nan menggagas, beserta macam dan unsurnya. 2 dari 4 jerambah Alur Adalah Menurut kamus Collegiate Merriam Webster edisi 11, mengatakan alur adalah plot cerita maupun drama. Sementara kamus COBUILD Collin mengatakan, galur adalah cerita berusul sebuah kunci, film, atau drama dan prinsip perkembangannya. Dilansir dari Dosen Pendidikan, silsilah adalah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam cerita, yang disusun secara berantai. Alur sebagai pengatur segala tindakan yang berkaitan satu setimbang lain. Di mana peristiwanya saling bertautan serta menggambarkan peran di dalamnya yang membentuk kesatuan. Signifikansi Galur Menurut Para Ahli Shutterstock/Dudarev Mikhail Rusyana Alur bukan sekadar urutan kisahan berpokok A sampai Z. Melainkan, galur yaitu hubungan kausalitas peristiwa yang satu dengan kejadian yang tidak di dalam narasi. Aminudin Alur merupakan perikatan cerita yang dibentuk maka itu tahapan-tahapan peristiwa. Sehingga menjalani suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian situasi yang berbagai macam. Silsilah atau Plot ialah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah perikatan fungsional yang refleks menandai urutan penggalan-adegan dari keseluruhan fiksi semi. Stanton "Dalam Nurgiyantoro" Plot alias alur adalah cerita nan ampuh urutan kejadian. Doang tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat peristiwa yang suatu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang tidak. Foster "Dalam Tuloli 2000" Plot ataupun alur adalah rentetan situasi dalam suatu fiksi, baik novel maupun cerpen. Tersusun dalam uraian hari dan berlandaskan hukum sebab akibat. Plot sama dengan kerangka cerita yang menjadi asosiasi struktur kisahan. Perbedaan Alur dan Plot Memahami perbedaan alur dengan plot. Dikutip berpunca Stack Exchange, sebuah 'plot' biasanya dipikirkan sebelumnya, di mana B mengikuti A, yang memfokus ke beberapa ketegangan atau klimaks. Sedangkan 'alur cerita' tidak harus memiliki ketegangan yang nyata. Anda bisa memiliki galur cerita mengenai aktivitas sehari-masa Anda dengan duduk di dinas, tapi tidak ada plot positif bikin itu. 3 dari 4 halaman Macam-macam Alur Terdapat beberapa tipe galur yang sering digunakan penulisan cerita fiksi. Sejatinya suka-suka 13 variasi alur, namun yang sering dijumpai ialah alur progresif, alur flashback , dan alur paduan. Berikut macam-macam silsilah 1. Alur Maju "Progesi" Galur progresif atau alur maju sangat cocok lakukan penulis pemula. Karena lebih mudah dan sesuai dengan jalan cerita serta tak terlalu berat dalam menyusun transisi waktu. Beri senggolan peristiwa mengejutkan enggak terduga, untuk menjadi bumbu penasaran. Alur bertamadun memiliki klimaks di perdua cerita. Peristiwa yang berjalan terintegrasi dan berurutan sesuai dengan gosokan tahun hal dari awal setakat penghabisan. Disebut juga galur krognitif, dengan tahapan awal, perumitan, klimaks, antiklimaks, akhir. 2. Silsilah Memanjang "Regresi" Galur memulur regresi, harus memerhatikan perlintasan waktu serta punya satah pinggul konflik yang kuat. Alur nan menceritakan tentang masa lampau dan menunjukkan klimaks di tadinya. Menariknya alur mundur, seakan ada rahasia besar yang ingin diungkap. Disusun tak sesuai dengan urutan hari hal, dari sediakala setakat akhir. Disebut juga laksana alur tak krognitif, dengan tinggi akhir, antiklimaks, klimaks, peruwitan, awal. © 3. Alur Cerah Balik "Flashback" Sesuai dengan namanya, alur sorot balik, akan membawa Beliau masuk ke akhir cerita dan setelah itu kembali ke tadinya cerita. Pengarang bisa memulai peristiwa dari klimaks. Kemudian kembali ke awal cerita memusat akhir. Tahapannya klimaks, antiklimaks, penutup, peruwitan, awal. 4. Alur Campuran "Maju-Mundur" Variasi silsilah selanjutnya, menggabungkan alur maju dan ki bertambah. Alur yang diawali klimaks, kemudian menyibuk sekali lagi masa lalu, dan dilanjutkan sampai puas penyelesaian. Membualkan banyak tokoh terdepan, sehingga cerita yang suatu belum selesai sekali lagi ke awal bakal menceritakan pelopor lain. Disebut sekali lagi alur bertamadun-mundur, tahapan klimaks, peruwitan, awal, antiklimaks, penyelesaian. 5. Alur Klimaks 6. Alur Antiklimaks 7. Alur Kronologis 8. Alur Tunggal 9. Alur Ganda 10. Galur Berlandaskan Kepadatan ataupun Kualitatif 11. Alur Erat 12. Galur Longgar 13. Alur Menanjak 4 dari 4 halaman Partikel-Unsur Alur ©Pixabay Pengenalan Cerita Bagian ini sendiri pengarang akan memperkenalkan motor utama. Menata adegan cerita dan pertautan antar pentolan yang ada. Semula Konflik Bagian lebih lanjut pengarang atau penggarap kisahan akan memunculkan kejadian-hal, yang bisa menimbulkan permasalahan. Menumpu Konflik Pengarang akan meningkatkan permasalahan nan dialami oleh tokoh. Ketika yang minimal menegangkan dan ditunggu-tunggu. Konflik Memuncak atau Klimaks Klimaks ialah puncak permasalahan yang dihadapi makanya tokoh. Sreg bagian ini pula, tokoh dalam cerita akan dihadapkan n domestik penentuan akhir yang akan dialaminya. Baik itu kesuksesan atau kegagalan, biasanya menjadi penentu nasib biang kerok. Penyelesaian atau Ending Akhir narasi tertuang di pada bagian ini. Menguraikan bagaimana nasib tokoh dalam kisahan tersebut, apakah berjauhan bahagia, buruk maupun menggantung. [kur] Source

Proposal Surat Permohonan Izin Pemanfaatan Jenis Ikan untuk Kegiatan Perdagangan Dalam/Luar Negeri yang ditujukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. Fotokopi Nomor Induk Berusaha (NIB) setelah memilih SIPJI. Surat Pernyataan Asal Usul Jenis Ikan. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar PNBP.
Pada Kurikulum Merdeka ada istilah Alur Tujuan Pembelajaran yang disingkat ATP. Pada postingan ini saya akan share dan belajar bersama apa sih ATP pada Kurikulum Merdeka? Bagi yang belum tahu, kurikulum merdeka adalah kurikulum baru pengganti kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2013. Kurikulum merdeka diluncurkan secara resmi 11 Februari 2022 oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim yang juga menjad bagian dari rentetan episode kebijakan Merdeka Belajar. Sebelum resmi diumumkan kurikulum ini disebut juga dengan kurikulum prototipe dan kurikulum sekolah penggerak, karena pada waktu itu kurikulum masih terbatas diberlakukan pada sekolah yang mengikuti program sekolah penggerak. Pengertian / Istilah Alur Tujuan Pembelajaran ATP Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran ATP Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran antara lain Langkah Prosedur Penyusunan ATP Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Penutup Yang Dimaksud Introduksi Dalam Alur Adalah Pengertian / Istilah Alur Tujuan Pembelajaran ATP Sebelum lebih lanjut mengenal istilah Alur Tujuan Pembelajaran ATP kita harus mengenal istilah Alur Pembelajaran AP dan Tujuan Pembelajaran TP. Alur Pembelajaran AP adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur Capaian Pembelajaran CP. Fungsi Alur Pembelajaran AP adalah sebagai panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut. Tujuan Pembelajaran TP merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran CP. Kurikulum operasional satuan pendidikan dan Alur Tujuan pembelajaran ATP memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran. Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran ATP Prinsip-prinsip Alur Tujuan Pembelajaran ATP diantaranya sederhana dan informatif, esensial dan konseptual, berkesinambungan, pengoptimalan tiga aspek kompetensi, Merdeka Belajar, operasional dan aplikatif, dan adaptif dan fleksibel. Yang dimaksud dengan prinsip sedehana dan informatif dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium. Yang dimaksud dengan prinsip esensial dan konseptual dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi, Esensial dan Kontekstual konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna. Yang dimaksud dengan prinsip berkesinambungan dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu. Yang dimaksud dengan prinsip pengoptimalkan tiga aspek kompetensi dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta serta dimensi pengetahuan faktual – konseptual – prosedural – metakognitif. Pengoptimalan juga dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif serta P3 Beriman, berkebinekaan global, bergotongroyong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri. Yang dimaksud dengan prinsip Merdeka Belajar dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah merdeka belajar antara lain 1 Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung jawab secara moral, ii Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan mempertimbangkan keunikan individualnya kecepatan belajar, gaya dan minat. 3 Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Yang dimaksud dengan prinsip operasional dan aplikatif dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar. Yang dimaksud dengan prinsip adaptif dan fleksibel dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran antara lain a. Perumusan dan penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur. b. Penggunaan kata kerja operasional dalam rumusan tujuan pembelajaran memfasilitasi guru dalam mengidentifikasi indikator atau kegiatan/aktivitas pembelajaran yang tentunya sangat terkait dengan pemilihan materi ajar dan jenis evaluasi pembelajaran baik formatif maupun sumatif. Langkah Prosedur Penyusunan ATP Ada tujuh langkah-langkah yang menjadi prosedur dalam Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran ATP antara lain a. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. b. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensikompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase. c. Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada Fase tersebut. Ada enam dimensi, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha, Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. d. Berdasarkan identifikasi kompetensikompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. e. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. f. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama. g. Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contoh TP untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480, dan sikap 120 menit. Bagaimana cara satuan pendidikan mengetahui alur tujuan pembelajaran yang disusun sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan? Saran Penyusunan alur tujuan pembelajaran dilakukan di tingkat satuan pendidikan oleh tim pendidik pada mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang sama. Alur tujuan pembelajaran yang telah dipetakan, direview bersama di dalam tim, berdasarkanexpert judgment tim pendidik untuk memastikan kesesuaiannya dengan kriteria alur tujuan pembelajaran. Evaluasi pada alur tujuan pembelajaran hendaknya dilakukan sebagai bagian dari evaluasi proses pembelajaran secara keseluruhan. Apabila teridentifikasi kendala atau ketidak efektifan dalam pembelajaran, perbaikan yang dilakukan bisa pada perangkat ajar, tujuan pembelajaran atau pada alur tujuan pembelajaran. Contoh Alur Tujuan Pembelajaran Contoh Hasil Pemetaan Capaian Pembelajaran ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran. Contoh ATP Ilmu Pengetahuan Alam Sosial IPAS Agar Anda lebih memahami tentang Alur Tujuan Pembelajaran silahkan download materi berikut ini Materi Alur Tujuan Pembelajaran ATP [ UNDUH ] Contoh ATP Jenjang SD, SMP, SMA [ UNDUH ] Penutup Demikianlah yang bisa kami posting tentangIstilah Alur Tujuan Pembelajaran ATP pada Kurikulum Merdeka. Terima kasih telah mengunjungi blog ini,bila dirasa bermafaat jangan lupa share ke teman-teman Guru. Sumber Referensi Buku Materi Sekolah Penggerak Buku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Postingpada Akuntansi Ditag advance payment, advance payment adalah, akad yang digunakan dalam transaksi l/c, akuntansi letter of credit, alur letter of credit, apa kelebihan dan kekurangan l/c, apa manfaat menggunakan letter of credit, apa pengertian pasar uang, apa saja kegunaan dari bill of lading, apa yang dimaksud dengan bill of exchange
Struktur cerpen adalah berbagai tahapan yang mengisi suatu cerita atau narasi dalam cerpen. Pada intinya, struktur cerpen merupakan format yang membentuk kisah yang ingin diceritakan dalam cerpen. Oleh karena itu, struktur cerpen ini sangat mirip dengan struktur teks narasi naratif. Jika kita menggunakan perspektif unsur intrinsik yang membentuk cerpen, maka struktur cerpen ini juga terdapat dalam Alur. Struktur cerpen terdiri dari orientasi yang merupakan pengenalan awal situasi, komplikasi yang berarti pengungkapan peristiwa, dan resolusi yakni penyelesaian konflik. Namun dari tiga alur utama tersebut kita juga dapat menarik beberapa alur lain yang berfungsi sebagai jembatan atau transisi dari tiga struktur utama pembentuk cerpen. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nurhayati 2019, yang mengklasifikasikan alur atau struktur cerpen menjadi orientasi, komplikasi, pencapaian konflik, puncak konflik, penyelesaian, koda penutup/penjelasan penginterpretasian kisah. Beberapa Ahli lain berpendapat bahwa terdapat unsur lain sebelum orientasi, yaitu abstrak. Kemudian ada juga yang berpendapat bahwa terdapat bagian evaluasi sebelum penyelesaian. Sejatinya, tidak ada struktur cerpen yang absolut. Bahkan, jika memungkinkan bisa saja kita meniadakan salah satu bagian strukturnya. Penulisan cerpen adalah proses kreatif yang tidak memiliki batasan khusus. Dapat dikatakan bahwa pembagian struktur ini hanyalah pengklasifikasian format yang dapat membantu kita dalam menganalisis cerpen, baik untuk kebutuhan proses kreatif penulisan cerpen, maupun penelitian teks. Oleh karena itu, tidak ada salahnya apabila kita mempelajari struktur cerpen untuk meningkatkan ruang gerak kita dalam menekuni bidang penelitian, maupun penulisan cerpen bukan? Struktur Cerpen Berikut adalah pemaparan serta penjelasan lengkap dari masing-masing bagian struktur yang terdapat pada struktur cerpen. 1. Abstrak / Abstraksi Abstrak adalah gambaran umum secara keseluruhan mengenai berbagai situasi, peristiwa dan bermacam unsur lain dalam cerita. Dalam tahap ini ide kasar penulis biasanya dimunculkan namun belum ada kisah awal yang benar-benar konkret pula. Intinya, bagian abstrak adalah premis dari suatu permulaan kisah cerpen. 2. Orientasi Pengenalan Situasi Cerita Bagian ini memperkenalkan setting atau latar cerita baik dalam segi waktu, tempat maupun peristiwa. Orientasi juga dapat mulai memperkenalkan tokoh, menata berbagai adegan dan menjelaskan hubungan antartokoh. 3. Komplikasi Merupakan bagian dimana berbagai konflik mulai muncul. Konflik dapat berupa masalah, pertentangan atau kesukaran-kesukaran bagi tokoh utama mulai diperlihatkan. Bagian ini menjelaskan bagaimana sebab-akibat konflik yang terjadi antartokoh Biasanya komplikasi juga mulai membentuk, mengubah atau memperlihatkan karakter tokoh yang sebenarnya pula, jika dalam bagian orientasi tokoh tidak benar-benar keluar wataknya. 4. Pencapaian konflik rising action Berbagai masalah, peristiwa menantang, pertentangan atau kesukaran-kesukaran tokoh terus berkembang dan hampir mencapai puncaknya. Pencapaian konflik adalah titik balik di mana seluruh permasalahan semakin bergejolak dan akan segera berubah menjadi konflik. 5. Puncak Konflik/Klimaks turning point Konflik sering disebut juga sebagai klimaks. Ini adalah bagian puncak dari konflik yang telah mulai bermunculan dari komplikasi. Puncak konflik merupakan bagian cerita yang paling mendebarkan dan permasalahan telah mencapai batasnya. Bagian ini juga akan menentukan berbagai perubahan nasib dari tokohnya, terutama tokoh protagonis dan antagonis. Biasanya, plot yang terjadi adalah keberhasilan atau justru kegagalan dari protagonis terhadap sesuatu yang diinginkannya. 6. Evaluasi Konflik atau berbagai masalah lain yang telah memuncak mulai mendapatkan pencerahan untuk jalan penyelesaiannya. Evaluasi adalah tahap ketika konflik bisa jadi diselesaikan atau justru benar-benar berhasil menghentikan keinginan atau tujuan tokoh utama. 7. Resolusi Bagian ini berisi penjelasan maupun penilaian akhir cerita mengenai sikap ataupun berbagai nasib yang dialami oleh tokoh setelah mengalami peristiwa puncak sebelumnya. Bagian ini adalah akhir dari konflik atau penyelesaiannya secara utuh. Pada bagian ini juga sering dilakukan pernyataan terhadap kondisi akhir yang dialami oleh tokoh protagonis tokoh utama. 8. Koda Penutup Koda adalah penutup atau akhir dari keseluruhan isi cerita. Bagian koda dapat berisi kesimpulan dari seluruh cerita seperti interpretasi penulis mengenai kisah yang disampaikan. Tidak semua cerita memiliki koda, terutama karya-karya sastra serius yang bersifat tidak ingin menggurui dan ingin agar pembaca yang menyimpulkan sendiri berbagai pesan dan amanat yang terdapat dalam karya cerpen. Susunan Struktur Cerpen Penjelasan berbagai bagian struktur cerpen di atas seakan membuat suatu cerpen harus berjalan secara linear mulai dari pengenalan konflik, puncak konflik hingga penyelesaiannya secara berurutan. Namun sebetulnya hal itu tidak harus selalu terjadi. Bisa jadi suatu cerita justru dimulai dengan puncak konfliknya terlebih dahulu. Misalnya, cerita misteri atau detektif cenderung memulai ceritanya dari komplikasi atau pencapaian konfliknya terlebih dahulu. Setelah itu baru dimulai orientasi, untuk memperkenalkan tokoh detektif, para tersangka dan korban. Pada akhirnya resolusi mulai muncul seiring terpecahkannya berbagai misteri yang telah muncul di awal struktur cerpen. Intinya, susunan struktur sangat bergantung pada kebutuhan cerita, kreativitas dan inovasi dari penulisnya sendiri. Alur Struktur Cerpen Selain diurutkan strukturnya, alur cerpen juga dapat disusun linimasa atau urutan kronologis ceritanya. Berdasarkan susunan naratif waktu, alur cerpen dapat dikategorikan menjadi tiga alur, yaitu Alur maju, merupakan alur linear atau waktu yang berjalan secara berurutan dimulai dari masa lalu hingga ke masa depan. Alur mundur, yaitu jalan cerita yang justru dimulai dari masa depan ke masa lalu. Alur campuran, yakni perpaduan antara alur maju dan alur mundur, bisa dilakukan dengan cara menggunakan kilas balik pada suatu waktu tertentu dalam cerita. Bisa juga cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal kemudian dilanjutkan ke masa depan atau akhir cerita. Kualitas Struktur Secara kualitatif, atau berdasarkan kualitas yang dimiliki dari struktur cerpen secara keseluruhan, alur dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni Alur erat, di mana hubungan peristiwa satu dengan yang lain sangat erat, padu dan tidak ada bagian cerita yang dikisahkan secara tidak utuh. Alur ini sangat terikat dan memiliki keterikatan yang ketat antara satu peristiwa dengan yang lainnya. Alur longgar, yakni stuktur cerita yang bersifat sederhana dan sangat terbuka terhadap peristiwa lain yang membuat struktur cenderung lebih dinamis namun berpotensi membingungkan pembaca. Longgar yang dimaksud disini adalah suatu bagian struktur dapat disisipi oleh peristiwa lain dalam cerita. Meskipun terdengar seakan terlalu mudah ditebak dan tidak diperlukan dalam proses penulisan, struktur cerpen amatlah menentukan keberhasilan dari suatu cerpen yang ditulis. Tanpa pembagian struktur ini, kita tidak dapat memastikan bagian mana yang perlu digarap, atau bagian mana yang membutuhkan perbaikan agar kisah dalam cerpen semakin kaya? Oleh karena itu, memastikan struktur cerpen yang kita tulis amatlah penting, agar kita dapat melakukan evaluasi sehingga dapat semakin mematangkan cerpen yang kita tulis menjadi lebih baik. Referensi Nurhayati, Enung. 2019. Cipta Kreatif Karya Sastra. Bandung Yrama Widya. IndustriRetail. Apa yang dimaksud CRM dan contohnya bisa dilihat pada industri retail. Karena perangkat lunak ini bisa digunakan untuk mengatur masalah stok barang, laporan penjualan dan pendapatan, laporan akuntansi, dan lain sebagainya. Mengingat bahwa industri retail memiliki alur penjualan yang cukup kompleks, tentu penerapan aplikasi CRM
MAKALAH ALUR DAN PENGALURAN Mata Kuliah Telaah Prosa Dosen Pengampu Welly Fictoria Tika, Disusun Oleh Kelompok 1 satu Almujadillah Desi Erawati Harmayanti Putri Ayu Solihin PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP YPM BANGKO TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Alur dan Pengaluran “ ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan materi. Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar. Atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai “Alur dan Pengaluran” khususnya bagi penulis. Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini memang masih jauh dari sempurna, untuk itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang dimaksudkan untuk penyempurnaan makalah ini. Bangko, Mei 2014 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 BAB I PENDAHULUAN 4 A. Latar Belakang 4 B. Batasan Masalah 4 C. Rumusan Masalah 4 D. Tujuan Penulisan 4 BAB II PEMBAHASAN 5 A. Hakikat Alur dan Pengaluran 5 B. Peristiwa, Konflik dan Klimaks 6 C. Kaidah Pengaluran 7 D. Penahapan Alur 8 E. Jenis-jenis Alur 9 F. Prinsip-prinsip dalam Menganalisis Alur 10 BAB II PENUTUP 11 A. Kesimpulan 11 B. Kritik dan Saran 11 DAFTAR PUSTAKA 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alur atau plot merupakan unsur fiksi yang penting, bahkan tidak sedikit orang menganggap lebih penting dari unsur fiksi yang lain. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, bagaimana satu peristiwa berhubungan dengan peristiwa lain, bagaimana tokoh digambarkan dan berperan dalam peristiwa itu yang semuanya terikat dalam suatu kesatuan waktu. Alur merupakan tulang punggung suatu cerita, yang menuntun kita memahami keseluruhan cerita dengan segala sebab-akibat di dalamnya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah hakikat alur dan pengaluran? 2. Apakah yang dimaksud dengan peristiwa, konfliks dan klimaks? 3. Bagaimanakah kaidah pengaluran? 4. Apa saja penahapan alur? 5. Bagaimanakah jenis-jenis alur? 6. Apa saja prinsip-prinsip dalam menganalisis alur? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu 1. Menjelaskan hakikat alur dan pengaluran. 2. Memaparkan definisi dan perbedaan peristiwa, konfliks, dan klimaks. 3. Menjelaskan kaidah pengaluran. 4. Menerangkan tentang penahapan alur. 5. Memaparkan jenis-jenis alur. 6. Menerangkan prinsip-prinsip dalam menganalisis alur. BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Alur dan Pengaluran Alur atau plot merupakan unsur fiksi yang sangat penting. Stanton 1965 14, mengemukakan bahwa alur adalah cerita yang berisi urutan kajian, namun tiap kajian itu hanya dihubungkan secara sebab-akibat. Kenny 1966 14, mengemukakan alur sebagai peristiwa-peristiwa yang disampaikan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat. Forster 1970 93, mengemukakan bahwa alur adalah peristiwa-peristiwa yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan kausalitas. Luxemburg Fananie, 2000 93, mengemukakan bahwa alur atau plot adalah konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logis dan kronologis saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa alur adalah jalan cerita atau struktur kejadian dalam cerita. Alur merupakan kerangka dasar yang sangat penting. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus berkaitan satu sama lain. Bagaimana suatu peristiwa mempunyai hubungan dengan peristiwa lain, bagaimana tokoh digambarkan dan berperan dalam peristiwa tersebut semuanya terikat dalam suatu kesatuan waktu. Dalam hal ini Crane Fananie, 2001 94 berpendapat bahwa, plot tidak hanya dilihat dari jalannya suatu peristiwa. Lebih jauh perlu juga dianalisis bagaimana urgensi peristiwa-peristiwa yang muncul tersebut mampu membangun satu tegangan atau konflik tokohnya. Dengan kata lain, analisis plot tidak hanya dilihat dari kedudukan satu topik diantara topik-topik yang lain, melainkan harus pula dikaitkan dengan elemen-elemen lain, seperti karakter pelaku, pemikiran pengarang yang tercermin dalam tokoh-tokohnya, diksi, maupun proses naratifnya. Menurut Semi 1990 43, alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai interaksi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian seluruh fiksi. Rangkaian perisitiwa yang dikaitkan dengan perkembangan karakter, pemikiran para tokoh cerita, persoalan yang dihadapi, dan penyajian susunan peristiwa yang dihadapi, dan penyajian susunan peristiwa yang dicuatkan pengarang inilah yang akan menentukan sejauh mana kekuatan sebuah cerita. B. Peristiwa, Konflik dan Klimaks Peristiwa, konflik dan klimaks merupakan tiga unsur yang amat esensial dalam pengembangan sebuah alur cerita. Eksistensi alur atau plot sangat ditentukan oleh ketiga unsur tersebut. 1. Peristiwa Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain Lexumburg dll, 1992 150. Peristiwa dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu a Peristiwa fungsional, yaitu peristiwa yang mempengaruhi pengembangan alur atau plot. b Peristiwa kaitan, yaitu peristiwa-peristiwa yang berfungsi mengaitkan peristiwa-peristiwa yang penting dalam pengurutan penyajian cerita. c Peristiwa acuan, yaitu peristiwa yang tidak secara langsung berpengaruh atau berhubungan dengan perkembangan plot, melainkan mengacu kepada unsur-unsur lain, misalnya berhubungan dengan masalah perwatakan atau suasana yang melingkupi batin seorang tokoh. 2. Konflik Konflik conflict yang notabane adalah kejadian yang tergolong penting jadi, ia berupa peristiwa fungsional, utama atau karnel, merupakan unsur yang esensial dalam pengembangan plot. Konflik adalah suatu yang dramatik mengacu pada dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balas Wellek and Wairen, 1988 285. Konflik dibagi atas dua bagian, yaitu a Konflik eksternal atau konflik fisik, yaitu konflik yang terjadi antara seseorang tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, mungkin dengan lingkungan alam ataupun dengan lingkungan manusia. Seperti konflik fisik dan konflik sosial. b Konflik internal atau konflik batin, yaitu konflik yang terjadi dalam hati atau jiwa seseorang tokoh sebuah cerita. Akhirnya perlu ditegaskan bahwa kedua konflik tersebut saling berkaitan, saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain dan dapat terjadi secara bersamaan. Artinya konflik-konflik tersebut dapat terjadi dan dialami oleh seseorang pada cerita dalam waktu yang bersamaan, walau tingkat intensitasnya mungkin saja tidak sama. 3. Klimaks Konflik dan klimaks merupakan hal yang penting dalam struktur plot karena keduanya merupakan unsur plot pada karya fiksi. Klimaks, menurut Staton 1965 16 adalah saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi dan saat hal itu merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari kehadirannya, artinya berdasarkan tututan dan kelogisan cerita, peristiwa saat itu harus terjadi dan tidak boleh tidak. Klimaks sangat menentukan arah perkembangan plot, klimaks memang mungkin tidak bersifat spektakuler. C. Kaidah Pengaluran Pemplotan Kaidah-kaidah pengaluran yang dimaksud meliputi masalah plausibilitas plausibility, adanya unsur kejutan surprise, rasa ingin tahu suspense, dan kepaduan unity Kenny, 1966 19-22. 1. Plausibilitas masalah Plausibilitas mengarah pada pengertian sesuatu hal yang dapat dipercaya sesuai dengan cerita. Sebuah cerita dikatakan memiliki sifat plausibilitas jika tokoh-tokoh, cerita dan dunia dapat diimajinasi imaginable. 2. Suspense rasa ingin tahu Sebuah cerita cerita yang baik harus mampu membangkitkan suspense pembacanya. Salah satu caara untuk membangkitkan suspense sebuah cerita adalah menampilkan apa yang disebut foreshadowing atau penampilan peristiwa tertentu yang bersifat mendahului namun biasanya ditampilkan secara tak langsung terhadap peistiwa yang penting yang akan dikemukakan kemudian. 3. Surprise kejutan Sebuah cerita cerita yang baik selain harus mampu membangkitkan suspense pembaca juga mampu menciptakan surprise pada pembacanya. Alur sebuah karya fiksi dikatakan memberikan kejutan jika sesuatu yang dikisahkan atau kejadian-kejadian yang ditampilkan menyimpang atau bertentangan harapan kita sebagai pembaca Abams, 1981 138. 4. Unity kesatupaduan Kesatupaduan mengarah pada pengertian bahwa berbagai unsure yang ditampilkan, kususnya peristiwa-peristiwa fungsional, kaitan dan acuan, yang mengandung konflik atau seluruh pengalaman hidup yang hendak dikomunikasikan, memiliki keterkaitan sesuatu dengan yang lain, masalah kesatupaduan ini bukan merupakan suatu hal yang sulit untuk dipenuhi dalam karya-karya yang berbentuk cerpen atau cerita pendek, karya fiksi sebuah karya yang direncanakan, disiasat, dikreasi, dan diorganisasikan sedemikian rupa dengan sengaja sehingga keseluruhan aspek yang dilahirkan dapat saling berhubungan secara koherensif. D. Penahapan Alur Secara teoretis alur dapat diurutkan dan dikembangkan ke dalam tahap-tahap tertentu secara kronologis. Namun, dalam praktiknya dalam langkah “operasional” yang dilakukan pengarang tidak selamanya tunduk pada teoretis-kronologis tahap-tahap pengembangan atau lengkapnya struktur alur, dikemukakan sebagai berikut 1. Tahap alur awal-tengah-akhir Untuk memperoleh keutuhan sebuah alur cerita, Aristoteles mengumumkan bahwa alur harus terdiri dari tahap awal beginning, tahap tengah middle, dan tahap akhir end Abrams, 1981 138. a Tahap awal sebuah cerita biasanya disebut tahap perkenalan. Fungsi pokok dari tahap awal sebuah cerita adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan seperlunya khususnya yang berkaitan dengan peralatan dan penokohan. b Tahap tengah cerita dapat disebut dengan tahap pertikaian. Konflik yang dikisahkan seperti yang telah dikemukakan diatas, dapat berupa konflik internal, dan konflik eksternal. Pada tahap tengah ini klimaks ditampilkan, yaitu ketika konflik utama telah mencapai titik intensitas tertinggi. c Tahap akhir sebuah cerita atau bisa disebut akibat klimaks. Dalam teori klasik yang berasal dari aristoteles penyelesaian cerita dibedakan kedalam dua macam kemungkinan, yaitu kebahagiaan happy end, dan kesedihan sad end. 2. Tahapan alur Dalam Mochtar Lubis 197810 mungkin mendasar dari pada pendapat RichardSummer, yaitu membedakan tahap alur menjadi lima bagian. Kelima tahap itu adalah sebagai berikut a Tahap situation atau tahap penyituasian, tahap yang terutama berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. b Tahap genering circumstances atau tahap peningkatan konflik, masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa menyulut mulai dimunculkan. Jadi tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik, dan konflik itu sendiri akan berkembang. c Tahap rising action atau tahap peningkatan konflik, konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. d Tahap climax, konflik dan pertentangan-pertentangan yang terjadi, yang dilakukan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. e Tahap denouement atau tahap penyelesaian, konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan. E. Jenis-jenis Alur Alur atau Plot adalah rangkaian peristiwa dari awal sampai klimaks serta penyelesaian yang dijalin berdasarkan hubungan urutan waktu atau hubungan sebab akibat sehingga membentuk keutuhan cerita. Macam – macam alur cerita berdasarkan susunannya ialah a Alur Maju progresif Alur maju progresif adalah sebuah alur yang memiliki klimaks di akhir cerita dan merupakan jalinan/rangkaian peristiwa dari masa kini ke masa lalu yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita. Secara runtut, cerita dimulai dari tahap awal penyituasian, pengenalan, pemunculan konfliks, tengah konflik meningkat, klimaks, dan akhir penyelesaian. b Alur Mundur regresif Disebut sebagai plot mundur adalah sebuah alur yang menceritakan tentang masa lampau yang memiliki klimaks di awal cerita dan merupakan jalinan/rangkaian peristiwa dari masa lalu ke masa kini yang disusun tidak sesuai dengan urutan waktu/kejadian dari awal sampai akhir cerita. c Alur Sorot balik Flashback Alur Sorot balik Flashback adalah alur yang terjadi karena pengarang mendahulukan akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang bisa memulai cerita dari klimaks kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir. d Alur Campuran maju-mundur Alur Campuran adalah alur yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian yang menceritakan banyak tokoh utama sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh yang lain. F. Prinsip-prinsip dalam Menganalisis Alur Ada tujuh prinsip dalam menganalisis alur karya sastra. Menurut Muhardi dan Hasanuddin WS 1992 49 ketujuh prinsip penganalisisan alur tersebut adalah 1 Bagian unsur dalam alur adalah satuan peristiwa. Setiap satuan peristiwa menginformasikan tentang pelaku tindakan tempat dan waktu. 2 Pelaku dalam satuan peristiwa dapat lebih dari satu orang, sehingga pelaku memungkinkan terdiri atas beberapa tokoh. 3 Peristiwa dalam fiksi tidak hanya terdiri atas satuan yang setara atau setingkat. 4 Satuan peristiwa yang lebih rendah di samping sebagaimana batasan peristiwa di atas, dapat pula hanya memberitahukantentang pelaku dan keadaan saja. 5 Setiap satuan peristiwa tidaklah terdiri sendiri, ia saling berhubungan dengan satuan peristiwa lain. 6 Dalam proses penganalisisan penyusunan peristiwa menjadi hubungan kronologis atau kualitas yang diperlukan untuk pemahaman masalah fiksi. 7 Satuan peristiwa ada kemungkinan mempunyai persamaan dengan satuan peristiwa lain. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. Salah satu elemen terpenting dalam membentuk sebuah karya sastra adalah plot cerita. Dalam analisis cerita, plot sering disebut dengan istilah alur. Dalam pengertiannya yang paling umum, plot atau alur sering diartikan sebagai keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita Sundari, dalam Fananie, 200093.Seorang pengarang dalam menggerakkan cerita tentu dengan jalan mengalirkan kisah itu melalui peristiwa demi peristiwa, sehingga jalan cerita dapat dimengerti oleh pembacanya. Jalan cerita tersebut layaknya disebut alur. Esten 198427 mengatakan “Alur adalah urutan sambung-sinambung peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita rekaan.”Aminuddin 198783 mengatakan “Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pengarang dalam suatu cerita.“ Peristiwa-peristiwa dalam alur selalu disusun secara logis, seperti yang dikemukakan Sujiman 198830 peristiwa dalam cerita disusun di antaranya alur linier atau tersusun, menyajikan rentetan peristiwanya secara temporal. B. Kritik dan Saran. Kami menyadari, dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun berharap agar ada kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen. Kami hanyalah manusia biasa. Jika ada kesalahan, itu datangnya dari kami sendiri. Dan jika ada kebenaran, itu datangnya dari Allah swt. DAFTAR PUSTAKA Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Padang UNP Press. Luxemburg, Jan van, dkk. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta Gramedia. Semi, Atar. 1984. Anatomi Sastra. Padang Sridharma.
Salahsatu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah bapak Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah Bengawan Solo Konsep atau Pengertian Alur Tujuan Pendedahan ATP dan Bagaimana cara menyusun Silsilah Tujuan Pengajian pengkajian ATP serta Contoh Silsilah Tujuan Pembelajaran ATP puas Kurikulum Sekolah Penggerak. Sebagaimana diketahui dalam Kurikulum Sekolah Penggerak, CapaianPembelajaran ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun kerumahtanggaan fase-fase. Secara umum, suka-suka 2 langkah raksasa dalam mengembangkan Capaian Pembelajaran alias penyusunan perangkat ajar bikin suatu netra les, ialah Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran dan Pengembangan Modul Jaga. Lalu apa yang dimaksud alur pendedahan ? Alur Pembelajaran ialah rangkaian pamrih pembelajaran yang disusun secaral ogis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga penghabisan satu fase. Alur ini disusun secara linear seperti mana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan mulai sejak hari kehari. Sedangkan nan dimaksud Modul Pelihara seimbang seperti halnya RPP, namun dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas pelajar, dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa. Perangkat ajar kurikulum Sekolah penggerak aktual Alur Tujuan Pembelajaran ATP dan Modul Ajar ini diharapkan kondusif guru mengajar memperalat metode terdiferensiasi. Segala apa Konsep atau Pengertian Silsilah Pamrih Pembelajaran dan Bagaimana merumuskan Alur Harapan Pembelajaran ATP. Galur Pembelajaran APadalah rangkaian pamrih pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan makul di n domestik fase secara utuh dan menurut sekaan pengajian pengkajian sejak mulanya setakat intiha suatu fase. Alur ini disusun secara linear begitu juga cumbu kegiatan pengajian pengkajian yang dilakukan dari periode ke tahun kerjakan mengeti CP Capaian Pembelajaran. Sama dengan sudah lalu dijelaskan pada posting sebelumnya Capaian Pengajian pengkajian CP adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai maka dari itu siswa di akhir fase. CP terdiri dari 6 fase A-F alias tahapan yang menghampari seluruh tahapan pendidikan bawah dan menengah SD, SMP, SMA. Fase tersebut adalah Fase A kelas 1 –2, Fase B inferior 3 –4, Fase C kelas 5-6, Fase D inferior 7-9, Fase E kelas bawah 10, dan Fase F kelas bawah 11 –12. Bagaimana menyusun AlurTujuan Penelaahan ATP? Silsilah Pembelajaran disusun kerjakan menjadi nikah intensi pembelajaran sejak awal hingga akhir setiap fase dari suatu Capaian Pembelajaran. Galur ini menjadi panduan guru dan murid lakukan mengaras CP Capaian Penerimaan di akhir fase tersebut. Internal penyusunan tujuan pembelajaran harus disusun secara kronologis berlandaskan urutan pengajian pengkajian berpangkal waktu ke tahun. Guru berkuasa untuk menyusun alur penelaahan saban, nan terdiri dari rangkaian maksud penataran. Pemerintah menyisihkan beberapa set alur untuk digunakan sebagai contoh pengembangan kurikulum nan siap digunakan satuan pendidikan, dan panduan bikin penyusunan perangkat ajar. Alur intensi penelaahan harus mencakup kompetensi, konten dan variasi. Adapun yang dimaksud kompetensi adalah kemampuan yang dapat didemontrasikan ataupun dikuasi oleh pesuluh bimbing. Konten adalah materi atau konsep terdahulu yang perlu dipahami peserta bimbing di akhir suatu unit pembelajaran. Sedangkan yang dimaksud variasi adalah kesigapan berpikir yang teradat dikuasai pelajar untuk dapat mencapai tujuan pengajian pengkajian. Berikut ini Teladan Galur Tujuan Pembelajaran ATP puas pelajaran Bahasa Indonesia Fase E inferior 10. Capaian PenerimaanCP Pelajar mencerna ide gerendel dan ide perinci serta mengenali akurasi laporan internal cerminan lisan, menjelaskannya juga, menganalisisnya, serta menyampaikan pendapatnya menggunakan takrif yang diperolehnya dari kenyataan yang bisa dipertanggungjawabkan. Murid kembali membaca dengan fasih dan memahami pengenalan-kata baru kerumahtanggaan konteks yang unik, serta mengenali akurasi informasi internal referensi. Petatar menuliskan tanggapannya terhadap bacaan menggunakan Permakluman yang diperolehnya pecah bacaan lain. Peserta menulis riset sederhana terkait topik yang dikenali memperalat rujukan yang bisa dipertanggungjawabkan dan metodologi tertinggal. Tujuan Pendedahan Petatar menemukan ide pokokdan ide perinci serta menguraikan pun isi / informasi dengan kata-kata seorang sehabis menyimak diskusi dan paparan oral anak adam lain tersapu dengan topik yang dikenali. Tujuan Pembelajaran Pelajar mengidentifikasi dan menjelaskan faedah prolog-kata jarang muncul low-frequency words dan kata-kata baru dalam wacana, serta menggunakan prolog-pembukaan tersebut dalam konteks nan solo yang dikenali Tujuan Pendedahan Siswa menerapkan norma kesopanan sikap, dan menunggangi pengenalan-kata / diksi sesuai konteks budaya dan konteks bahasa oral, serta menghargai penjelasan lawan wicara pada ketika berdialog atau berdiskusi untuk menyelesaikan masalah secara bersama-sejajar. Tujuan Pembelajaran ………………………DST Baca Sekali lagi Kaidah dan Prosedur Penyusunan Silsilah Tujuan Pengajian pengkajian ATP Pada Kurikulum Sekolah Tokoh Demikian pengumuman tentang Konsep atau Pengertian Silsilah Tujuan Pembelajaran ATP dan cara menyusun Alur Harapan Pembelajaran ATP serta Contoh Alur Tujuan Pembelajaran ATP pada Kurikulum Sekolah Penggerak. Moga ada manfaatnya, terima rahmat. = Baca Juga = Source wzD5gT.
  • 596dlzweys.pages.dev/76
  • 596dlzweys.pages.dev/460
  • 596dlzweys.pages.dev/310
  • 596dlzweys.pages.dev/62
  • 596dlzweys.pages.dev/199
  • 596dlzweys.pages.dev/224
  • 596dlzweys.pages.dev/450
  • 596dlzweys.pages.dev/233
  • yang dimaksud introduksi dalam alur adalah